Pages

http://ariefmuliadi30.blogspot.com/. Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 23 Mei 2014

Analisis Common Size, Indeks Berseri, dan Trend

Analisis Common Size, Indeks  Berseri, dan Trend



A.      Laporan Bentuk Awam (Common Size)

            Teknik ini menggunakan pola penyederhanaan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan atau bisa juga disebut pengawaman laporan keuangan. Proses ini  juga  memerlukan  angka  dasar  yang  ditetapkan  sebagai  dasar  perhitungan angka konversi.  Tanpa mengabaikan  angka lain, biasanya untuk neraca dipakai total assets atau total utang dan modal sebagai dasar dengan angka 100% berarti pos-pos assets akan dipersentasikan ke angka total assets tadi dan pos-pos utang dan modal akan dipersentasikan ke total utang dan modal itu. Dengan demikian, neraca akan menjadi angka-angka awam dalam bentuk persentase ke total assets.
            Sama  halnya  dengan  laporan  laba/rugi.  Tanpa  meremehkan  angka  pos  lain biasanya  yang menjadi  pos dasar adalah  penjualan.  Angka  penjualan  dianggap
100%  sehingga  komponen  pos  laba/rugi  di bawahnya  dikaitkan  dengan  angka penjualan di konversikan ke angka presentasi. Sehingga semua pos laba/rugi dapat dikaitkan atau dihubungkan dengan penjualan.
Contoh  Analisis  Common Size:

                                   PT. Losso Optimasi Neraca Common Size


          Per 31 Desember

                    

Aktiva
          1991   1992   1993
 1994   1995
1996
Kas dan Bank                  10
18
24
25
27

32
Ak. Lancar Lain              35
30
26
28
10

12
Aktiva Tetap (net)           50
40
35
32
45

40
Aktiva Lain                      5
    12
    15
    15
    18

16
Total Aktiva                100
  100
  100
  100
  100

100
Utang dan Modal
Utang Lancar                   15

20

22

17

27


32
Utang J. Panjang           28
    37
    15
    16
    12

8
Total Utang                  43
    57
    37
    33
    39

40
Modal
Modal Saham                  27

32

37

43

50


56
Laba Ditahan                 30
    11
    26
    24
    11

4
Total Modal                   57
    43
    63
    67
    61

60
T. Utang dan Modal      100
100
100
100
100

100

 





















B.  Time Series Indeks

            Teknik  ini  bisa  menggunakan  angka  indeks  bisjuga  angka-angka  yang  ada dalam  laporan  keuangan  disusun  dan  disajikan  dalam  rentang  waktu  berseri misalnya 5 atau 10 tahun. Jika laporan itu dikonversi menjadi angka indeks maka menjadi  laporan  indeks  berseri.  Semua  laporan  keuangan  yang  dibandingkan secara berseri dikonversikan ke indeks. Untuk menetapkan indeks ini maka perlu menetapka tahun  dasar.   Tahun  dasar  ini  dipilih  menurut   kriteria  tertentu misalnya dipilih tahun pendirian sebagai tahun dasar atau tahun tertentu yang bisa dijadikasebagai suatu moment penting agar kita lebih mudah dan lebih cepat melakukan perbandingan dengan indeks tahun lainnya.
Contoh  Analisis  Indeks   Berseri:

PT. ABC
Laporan Laba/Rugi Perbandingan dengan Indeks Berseri
Per 31 Desember 1994 – 1996

Pos-pos

Desembe

r 31 (Rp 0

1995
     %      
474,500
 375,000
  99,500

52,000
  20,000
  72,000
27,500
    2,000
25,500

00)
Analisis
tahun da
Indeks B
sar 1994
1995
    %     
91
        92
        84

87
        67
        80
95
      133
91
erseri
= 100
1994
%
1996
%
1994
%
1996
%
Penjualan netto
Harga pokok penjualan
Laba kotor Biaya operasi: Biaya penjualan Biaya administrasi Total biaya operasi Laba operasi
Biaya lain-lain bunga
Laba bersih sebelum pajak
524,000
406,000
350,000
283,000
100
100
67
70
118,000
67,000
100
57

59,500
30,000

20,000
11,000

100
100

34
37
89,500
31,000
100
35
28,500
1,500
36,000
2,500
100
100
126
167
27,000
33,500
100
122


C.     Analisis Trend

            Analisis  Trend ini bertujuan  untuk mengetahui  tendensi  atau kecenderungan  keadaan  keuangan  suatu perusahaan  di masa  yang akan datang baik kecenderungan naik, turun maupun tetap. Teknik analisis ini biasanya digunakan untuk menganalisis laporan keuangan yang meliputi minimal 3 periode atau lebih. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan perusahaan melalui rentang perjalanan waktu yang sudah lalu dan memproyeksi situasi masa itu ke masa yang berikutnya.
            Analisis Trend ini bermanfaat untuk menilai situasi trend” perusahaan yang telah lalu   sert dapat   memprediks trend   perusahaa dimas yang   akan   datang berdasarkan garis trend yang sudah terjadi itu. Analisis ini biasa digunakan para analisis untuk melihat kecenderungan ataupun perkembangan perusahaan selama periode tertentu yang sudah berlaku maupun yang akan datang.
          Setelah  membac dan  mempelajari   metode  Analisis  Perbandingan Analisis Common Size, Analisis  Indeks  Berseri,  daAnalisis  Trend  dalam  Persentase. Kemudia untuk   mempermuda dalam   memaham metode-metode   analisis lapora keuanga tersebut maka   dapa diliha melalui   tabe dan   contoh perhitungan dibawah ini:

D. Analisis  Common Size, Analisis  Indeks Berseri,  dan Analisis  Trend





Pos-pos

2004
Rp. 000

2005
Rp.000

2006
Rp.000
Common Size
Indeks Berseri
Trend
2007 (%)
2004 (%)
2005 (%)
2006 (%)
2004 (%)
2005 (%)
2006 (%)
Penjulan netto
HPP
Laba kotor Biaya Operasi: Biaya Penjualan
Biaya Administrasi
Total Biaya Operasi
Laba Operasi
Biaya Lain-lain
Laba Bersih Sebelum
Pajak
524.000
406.000
118.000

59.500
30.000
89.500
28.500
1.500
27.000
474.500
375.000
99.500

52.000
20.000
72.000
27.500
2.000
25.500
350.000
283.000
67.000

20.000
11.000
31.000
36.000
2.500
33.500
100
77,48
22,52


11,35
5,73
17,08
5,44
0,29

5,15
100
79,03
20,97


10,96
4,21
15,17
5,80
0,42

5,37
100
80,86
19,14


5,71
3,14
8,86
10,29
0,71

9,57
100
100
100


100
100
100
100
100

100
91
92
84


87
67
80
96
133

94
67
70
57


34
37
35
126
167

124
40,56
45,17
24,12


(27,93) (8,33) (22,31)
157,22
191,67

155,45





Contoh Perhitungan:

    Analisis Common Size

Penjualan Netto Tahun 2004 =





           Penjualan 2004           ×100%.. (2.4.) Jumlah Penjualan Netto 2004



= 524.000 ×100% = 100%
524.000

              HPP 2004              
HPP Tahun 2005 =                                     ×100
Jumlah Penjualan Netto 2004
=  406.000 ×100% = 77,48%
524.000






(2.5.)



Keterangan;  % = Persentase  dari total dihitung  dengacara membagi  masing- masing pos biaya dengan jumlah penjualan bersih, sedangkan pos-pos aktiva dengan jumlah aktivanya  dan pos-pos  passiva dengan jumlah passivanya.


Analisis Indeks Berseri (Tahun Dasar 2004 = 100%)

Penjualan Netto Tahun 2004 = 100                                                    . (2.6.)



Penjualan Netto Tahun 2006 =


Penjualan Netto Tahun 2006 ×100  (2.7.) Penjualan Netto Tahun 2004



=  350.000 ×100 = 67%
524.000

 Analisis Trend dalam Persentase

Trend dalam Persentase = Persentase Nilai Indeks Berseri Tahun Terakhir +


Persentase Pertambahan atau Pengurangan dari
Neraca Perbandingan Tahun Terkahir


Penjualan Netto Trend Tahun 2007 = 67% + (26,24)% = 40,56%

6 komentar:

  1. Ka,mau nanya itu angka yg 26,24 % dari mana ya? Penghitungannya seperti apa? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Ka,mau nanya itu angka yg 26,24 % dari mana ya? Penghitungannya seperti apa? Terimakasih

    BalasHapus
  4. Ka,mau nanya itu angka yg 26,24 % dari mana ya? Penghitungannya seperti apa? Terimakasih

    BalasHapus