Analisis Common Size,
Indeks
Berseri, dan Trend
A.
Laporan Bentuk Awam (Common Size)
Teknik ini menggunakan pola penyederhanaan angka-angka yang terdapat dalam
laporan keuangan atau bisa juga disebut “pengawaman” laporan keuangan. Proses
ini juga memerlukan angka dasar
yang ditetapkan sebagai dasar
perhitungan
angka konversi.
Tanpa mengabaikan angka lain, biasanya untuk neraca dipakai
total assets atau total utang dan modal sebagai dasar dengan angka 100% berarti
pos-pos assets akan dipersentasikan ke angka total assets tadi dan pos-pos utang dan modal akan dipersentasikan ke
total utang dan modal itu. Dengan demikian,
neraca akan menjadi angka-angka awam dalam bentuk persentase ke total assets.
Sama halnya
dengan laporan laba/rugi. Tanpa
meremehkan
angka
pos lain biasanya yang menjadi
pos dasar adalah penjualan.
Angka penjualan
dianggap
100% sehingga
komponen
pos laba/rugi
di bawahnya dikaitkan
dengan
angka penjualan di konversikan ke
angka presentasi. Sehingga semua pos laba/rugi dapat dikaitkan atau dihubungkan dengan penjualan.
Contoh Analisis Common Size:
PT. Losso Optimasi
Neraca Common Size
|
B. Time Series Indeks
Teknik ini bisa menggunakan
angka
indeks bisa juga
angka-angka
yang
ada dalam laporan keuangan disusun dan disajikan dalam rentang waktu berseri
misalnya 5 atau 10 tahun. Jika laporan itu dikonversi menjadi angka indeks maka
menjadi laporan indeks
berseri. Semua laporan
keuangan
yang dibandingkan secara berseri dikonversikan ke indeks. Untuk menetapkan indeks ini maka perlu menetapkan tahun dasar.
Tahun dasar
ini
dipilih menurut kriteria tertentu misalnya dipilih tahun pendirian sebagai tahun dasar atau tahun tertentu yang bisa dijadikan sebagai suatu moment penting agar kita lebih mudah dan lebih cepat melakukan perbandingan dengan indeks tahun lainnya.
Contoh Analisis
Indeks Berseri:
PT. ABC
Laporan Laba/Rugi Perbandingan dengan Indeks Berseri
Per 31 Desember 1994 – 1996
|
||||||
Pos-pos
|
Desembe
|
r 31 (Rp 0
1995
%
474,500
375,000
99,500
52,000
20,000
72,000
27,500
2,000
25,500
|
00)
|
Analisis
tahun da
|
Indeks B
sar 1994
1995
%
91
92
84
87
67
80
95
133
91
|
erseri
= 100
|
1994
%
|
1996
%
|
1994
%
|
1996
%
|
|||
Penjualan netto
Harga pokok penjualan
Laba kotor Biaya operasi: Biaya penjualan Biaya administrasi Total biaya operasi Laba operasi
Biaya lain-lain bunga
Laba bersih sebelum pajak
|
524,000
406,000
|
350,000
283,000
|
100
100
|
67
70
|
||
118,000
|
67,000
|
100
|
57
|
|||
59,500
30,000
|
20,000
11,000
|
100
100
|
34
37
|
|||
89,500
|
31,000
|
100
|
35
|
|||
28,500
1,500
|
36,000
2,500
|
100
100
|
126
167
|
|||
27,000
|
33,500
|
100
|
122
|
C. Analisis Trend
Analisis
Trend ini bertujuan untuk mengetahui
tendensi
atau kecenderungan keadaan keuangan suatu perusahaan di masa yang akan datang
baik kecenderungan naik, turun maupun tetap. Teknik analisis ini
biasanya
digunakan untuk menganalisis laporan keuangan yang meliputi minimal 3 periode
atau lebih. Analisis ini
dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan perusahaan melalui rentang perjalanan waktu yang sudah lalu dan memproyeksi situasi masa itu ke masa yang berikutnya.
Analisis Trend ini
bermanfaat untuk menilai situasi “trend” perusahaan yang telah lalu
serta dapat memprediksi trend perusahaan dimasa yang
akan datang berdasarkan garis trend yang sudah terjadi itu. Analisis ini
biasa digunakan para analisis untuk melihat kecenderungan ataupun perkembangan perusahaan selama periode tertentu yang sudah berlaku maupun yang akan datang.
Setelah
membaca dan
mempelajari metode
Analisis Perbandingan, Analisis
Common Size, Analisis
Indeks
Berseri,
dan Analisis
Trend dalam
Persentase.
Kemudian untuk mempermudah dalam memahami metode-metode analisis laporan keuangan tersebut, maka dapat dilihat melalui tabel dan contoh perhitungan dibawah ini:
D.
Analisis
Common Size, Analisis Indeks Berseri,
dan Analisis Trend
Pos-pos
|
2004
Rp. 000
|
2005
Rp.000
|
2006
Rp.000
|
Common Size
|
Indeks Berseri
|
Trend
2007 (%)
|
||||
2004 (%)
|
2005 (%)
|
2006 (%)
|
2004 (%)
|
2005 (%)
|
2006 (%)
|
|||||
Penjulan netto
HPP
Laba kotor
Biaya Operasi:
Biaya Penjualan
Biaya Administrasi
Total
Biaya Operasi
Laba Operasi
Biaya Lain-lain
Laba Bersih Sebelum
Pajak
|
524.000
406.000
118.000
59.500
30.000
89.500
28.500
1.500
27.000
|
474.500
375.000
99.500
52.000
20.000
72.000
27.500
2.000
25.500
|
350.000
283.000
67.000
20.000
11.000
31.000
36.000
2.500
33.500
|
100
77,48
22,52
11,35
5,73
17,08
5,44
0,29
5,15
|
100
79,03
20,97
10,96
4,21
15,17
5,80
0,42
5,37
|
100
80,86
19,14
5,71
3,14
8,86
10,29
0,71
9,57
|
100
100
100
100
100
100
100
100
100
|
91
92
84
87
67
80
96
133
94
|
67
70
57
34
37
35
126
167
124
|
40,56
45,17
24,12
(27,93)
(8,33) (22,31)
157,22
191,67
155,45
|
Contoh Perhitungan:
Analisis Common Size
Penjualan Netto ⇒ Tahun 2004 =
Penjualan 2004
×100%..… (2.4.) Jumlah Penjualan Netto 2004
= 524.000 ×100% = 100%
524.000
HPP 2004
HPP ⇒ Tahun 2005 = ×100
Jumlah Penjualan
Netto 2004
= 406.000 ×100% = 77,48%
524.000
…… (2.5.)
Keterangan;
% = Persentase
dari total dihitung dengan cara membagi
masing- masing pos
biaya dengan jumlah penjualan bersih, sedangkan
pos-pos aktiva dengan jumlah aktivanya
dan pos-pos
passiva dengan jumlah passivanya.
Analisis Indeks Berseri (Tahun Dasar 2004 = 100%)
Penjualan Netto ⇒ Tahun 2004 = 100
.…… (2.6.)
Penjualan Netto ⇒ Tahun 2006 =
Penjualan Netto
Tahun 2006 ×100 …… (2.7.)
Penjualan Netto Tahun 2004
= 350.000 ×100 = 67%
524.000
Trend dalam Persentase = Persentase Nilai Indeks Berseri
Tahun Terakhir +
Persentase Pertambahan atau Pengurangan dari
Neraca Perbandingan Tahun Terkahir
Penjualan Netto ⇒ Trend Tahun 2007 = 67% + (26,24)% = 40,56%
Ka,mau nanya itu angka yg 26,24 % dari mana ya? Penghitungannya seperti apa? Terimakasih
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus26,24% dr mana ya ka
BalasHapusKa,mau nanya itu angka yg 26,24 % dari mana ya? Penghitungannya seperti apa? Terimakasih
BalasHapusKa,mau nanya itu angka yg 26,24 % dari mana ya? Penghitungannya seperti apa? Terimakasih
BalasHapus